Di waktu SMP aku berangan – angan ingin masuk di SMA 2 BOJONEGORO. Dan tiba waktunya pembagian Nilai UNAS ( danem ) SMP telah kuterima, dan itulah awal aku akan mulai masuk tingkatan sekolah yang lebih tinggi / SMA ( Sekolah Menengah Keatas ). Setelah menerima nilai danem aku bersama teman – teman pergi untuk mendaftar di SMA 2 BOJONEGORO, karena telah ada pembukaan pendaftaran murid baru. Kesan pertama aku melihat bangunan sekolah SMA 2 BOJONEGORO, aku sangat senang karena SMA 2 BOJONEGORO adalah SMA yang sudah ku damba – dambakan sejak SMP. Hari pertama pendaftaran di SMADA aku datang diantar Ersha salah satu teman ku untuk antri meminta formulir, suasananya sangat ramai dan berjubel banyak sekali siswa – siswi SMP dari luar dan dalam kota yang mendaftar. Aku antri untuk meminta formulir pendaftaran, dan aku pun tidak kebagian formulir. Di Hari kedua aku datang sendiri dan tidak kebagian formulir lagi, aku sangat sedih, dan aku duduk temenung sendiri ditaman yang menglilingi lapangan basket,tiba – tiba teman ku Juanita datang menyapa aku. Aku dan diya juga bernasib sama, tidak kebagian formulir dan memutuskan untuk datang kembali bersama di hari ketiga. Aku dan temanku bernama juanita datang lebih awal untuk antri meminta formulir pendaftaran, dan akhirnya aku kebagian formulirnya. Dan tertera di bener yang di pampang didepan gerbang SMADA bahwa system pendaftarannya adalah online . Jadi pengumuman masuk atau tidak di SMADA dapat diberitahu melewati situs jejaring internet. Di hari ketiga itu nama ku sudah tergeser dari SMADA, aku sangat sedih dan kecewa karena aku tahu bahwa nilai danem terendah di SMADA 36, sedangakan aku hanya 32,60. Dan akhirnya aku keterima di SMA I DANDER. Satu semester aku jalani disana, dan setelah itu ayahku memindahkan aku ke SMA 2 Bojonegoro dan aku sangat senang.
Awal pertama aku pindah di SMA 2, aku merasa deg – degkan dan akhirnya aku dimasukkan di kelas X-5. Ternyata di kelas itu aku bertemu teman – teman waktu SMP ku dulu dan teman – teman yang pindahan dari SMA I DANDER. Rasa takut dan deg – degkan itu akhirnya hilang karena mengetahui banyak teman di kelas X-5 yang aku kenal. Di kelas X-5 aku duduk sendiri, karena aku murid pindahan. Disitulah aku mulai berkenalan dengan teman –temanku yang baru. Anak – anak di X-5 sangat baik – baik dan juga ramah - ramah terhadap murid baru. Nanung dan Hima adalah teman baikku waktu di kelas X-5. Dengan teman – teman aku dikenalkan oleh guru – guru SMA 2 serta lingkungan sekolah. Setiap ada kegiatan kelas teman – teman selalu mengajakku, contohnya saja waktu touring ke rumahnya Nanung, kebersamaan dan kekompakkan pun terjalin bagus di X-5. Oleh karena aku merasa nyaman berada di kelas X-5.
Sewaktu aku di SMA Dander pulang sekolah ku jam 01.15 sedangkan di SMA 2 jam 02.30, sungguh melelahkan tetapi juga sangat menantang, sistem pembelajarannnya pun juga sangat berbeda, tugas – tugas di SMA 2 sangat banyak dan menguras otak sedangkan di SMA Dander jarang di beri tugas, sehingga murid – muridnya pun jadi malas belajar.
Banyak kakak kelas di sini yang aku kenal, tetapi menurutku kakak - kakak di sini sangat galak – galak. Adapun kakak kelas yang aku kagumi yaitu Kak Dita alumni Smada dan Kak Estin yang masih duduk di kelas 3, menurutku diya sangat berwibawa dalam menjalankan tugas sebagai osis.
Akhirnya aku naik ke kelas XI dan aku masuk jurusan IPA dan ini awal dari kado spesialku dank ado buat orang tuaku. Di kelas XI ini aku duduk dengan Riftika Danik. Dia juga teman waktu aku kelas X. Tetapi di kelas XI ini aku merasa senang juga sedih karena harus berpisah dengan teman – teman diwaktu kelas X-5, karena harus memilih jurusan yang kita inginkan, meskipun aku baru sebentar bersama mereka tetapi banyak kenangan dan kekeluargaan serta kekompakan yang tercipta di kelas X-5 dan sulit aku lupakan. Dan di kelas XI ini aku mulai menuangkan bakat – bakat yang aku miliki.
1 komentar:
Semog tidak lupa dengan Sekolah awal kamu dulu. SMAN 1 DANDER.
Posting Komentar